A.PENGERTIAN
DAN KARAKTERISTIK KELOMPOK
PENGERTIAN
KELOMPOK MENURUT BEBERAPA AHLI :
1.Menurut Homans (1950) : kelompok adalah
sejumlah individu berkomunikasi satu dengan yang lain dalam jangka waktu
tertentu yang jumlahnya tidak terlalu banyak, sehingga tiap orang dapat
berkomunikasi dengan semua anggota secara langsung.
2.Menurut Merton, kelompok merupakan
sekelompok orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan,
sedangkan kolektiva merupakan orang yang mempunyai rasa solidaritas karena
berbagai niai bersama dan yang telah memiliki rasa kewajiban moral untuk
menjalankan harapan peran.
3.Menurut Achmad S. Ruky, Kelompok adalah
sejumlah orang yang berhubungan (berinteraksi) antara satu dan yang lainnya,
yang secara psikologis sadar akan kehadiran yang lain dan yang menganggap diri
mereka sebagai suatu kelompok.
4.Menurut
Muzafer Sherif, Kelompok adalah
kesatuan yang terdiri dari dua atau
lebih individu yang telah mengadakan interaksi sosial yang cukup intensif dan
teratur, sehingga di antara individu itu sudah terdapat pembagian tugas,
struktur dan norma-norma tertentu.
5.Menurut De Vito (1997) : kelompok
merupakan sekumpulan individu yang cukup kecil bagi semua anggota untuk
berkomunikasi secara relatif mudah. Para anggota saling berhubungan satu sama
lain dengan beberapa tujuan yang sama dan memiliki semacam organisasi atau
struktur diantara mereka. Kelompok mengembangkan norma-norma, atau peraturan
yang mengidentifikasi tentang apayang dianggap sebagai perilaku yang diinginkan
bagi semua anggotanya.
Karakteristik
Kelompok
1.Terdiri dari dua orang atau lebih dalam
interaksi sosial baik secara verbal
maupun non verbal.
2.Anggota kelompok harus mempunyai pengaruh
satu sama lain supaya dapat diakui menjadi anggota suatu kelompok
3.Mempunyai struktur hubungan yang stabil
sehingga dapat menjaga anggota kelompok secara bersama dan berfungsi sebagai
suatu unit.
4.Anggota kelompok adalah orang yang
mempunyai tujuan atau minat yang sama.
5.Individu yang tergabung dalam kelompok,
saling mengenal satu sama lain serta
dapat membedakan orang-orang yang bukan anggota kelompoknya.
B.
TAHAPAN PEMBENTUKAN KELOMPOK
Model pembentukan suatu kelompok pertama
kali diajukan oleh Bruce Tackman (1965). Teori ini dikenal sebagai salah satu
teori pembentukan kelompok yang terbaik dan menghasilkan banyak ide-ide lain
setelah kosep ini dicetuskan.
Tahap 1
- Forming
Pada tahap ini kelompok baru saja dibentuk
dan diberikan tugas. Anggota kelompok cenderung untuk bekerja sendiri dan
walaupun memiliki itikad baik namun mereka belum saling mengenal dan belum
saling percaya.
Tahap 2
- Storming
Kelompok mulai mengembangkan ide-ide
berhubungan dengan tugas-tugas yang mereka hadapi. Mereka membahas isu-isu
semacam masalah yang harus mereka selesaikan. Anggota kelompok saling terbuka
dan mengkonfrontasi ide-ide dan perspektif mereka masing-masing. Pada beberapa
kasus, tahap storming cepat selesai. Namun ada pula yang mandenk pada tahap
ini.
Tahap 3
- Norming
Terdapat kesepakatan dan konsensus antara
anggota kelompok. Peranan dan tanggung jawab telah jelas. Anggota kelompok
mulai dapat mempercayai satu sama lain seiring dengan mereka melihat kontribusi
masing-masing anggota untuk kelompok.
Tahap 4
- Performing
Kelompok dalam tahap ini dapat
menyelesaikan pekerjaan dengan lancar dan efektif tanpa ada konflik yang tidak
perlu dan supervisi eksternal. Anggota kelompok saling bergantung satu sama
lainnya dan mereka saling respect dalam berkomunikasi.
Tahap 5
- Adjourning dan Transforming
Tahap dimana proyek berakhir dan kelompok
membubarkan diri. Kelompok bisa saja kembali pada tahap mana pun ketika mereka
mengalami perubahan.
KEKUATAN
TEAM WORK
Berdua
lebih baik dari seorang diri, tali tiga lembar tak mudah diputuskan.
Anda
tentu ingat karakter Superman. Tokoh fantasi idola tua muda yang gemar menolong
dan menang melawan segala kejahatan. Almarhum Christopher Reeve menjadi sangat
terkenal ketika ia memerankan tokoh Superman. Mendekati akhir hidupnya, Reeve
mengalami kecelakaan yang mengakibatkan ia lumpuh total. Namun ”Sang Superman”,
dengan bantuan keluarga, rekan dan medis sanggup meneruskan hidupnya dengan
baik, bahkan menjadi sutradara film.
Apa yang
dapat disimak dari peristiwa ini ? Tak seorangpun yang benar-benar bisa menjadi
Superman. Semua manusia ternyata saling membutuhkan. Sebuah kekuatan dan
kehebatan terletak dari kerjasama dan sinergi yang harmonis.
Kegagalan
the lone ranger.
Memang
benar ada orang yang memiliki banyak talenta dan sanggup mengerjakan berbagai
pekerjaan sekaligus ( multi tasking). Namun ia tetap membutuhkan orang lain.
Untuk sementara ia kelihatan unggul, tapi sesungguhnya ia tak akan mampu
bersaing menghadapi kekuatan sebuah tim.
Seorang
pemilik perusahaan bermaksud mencari rekanan untuk jasa training di kantornya.
Ia menghubungi sebuah perusahaan training dan menanyakan perihal kompetensi
sang trainer. Dengan bangga sang trainer menjawab bahwa ia sanggup mengajarkan
semua bidang keahlian yang diinginkan pemilik perusahaan. Harapannya ia pasti
memperoleh pekerjaan tersebut. Namun ia harus kecewa, karena ternyata si bos
mencari trainer yang expert pada bidang tertentu dan bukan yang bisa segalanya.
Di
tengah era globalisasi, spesialisasi sangat diperlukan.
Apa yang
dilakukan seorang CEO – Chief Executive Officer untuk membangun tim kerjanya
yang solid dan terintegrasi ? Pemimpin yang handal akan membentuk struktur
organisasi dengan menempatkan orang yang tepat pada bidangnya dan mampu bekerja
sama dengan baik.
1.Spesifik.
Analogi
yang paling tepat adalah jari-jari tangan kita. Bayangkan apa yang terjadi jika
kita memiliki jari yang semuanya terdiri atas jempol atau kelingking. Namun
jari kita diciptakan sesuai dengan fungsi dan keunikan masing-masing. Keragaman
memperkuat fungsi, memperkaya khazanah dan kompetensi dari tim kerja kita.
2.Delegasi.
Delegasi
berbicara mengenai pemahaman fungsi dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan.
Tim kerja yang tidak jelas job desc nya tidak mungkin dapat bekerja sama dengan
baik. Delegasi diawali dengan penempatan yang tepat sesuai kapasitas dan
kompetensi masing-masing anggota tim kerja.
3.Kerjasama.
Si buta
dan si lumpuh saling bertetangga, namun saling bermusuhan. Tanpa henti mereka
saling mengolok-olok kekurangan masing-masing. Suatu saat desa mereka di landa
banjir. Semua penduduk mengungsi ke bukit. Tinggallah mereka berdua. Akhirnya
mereka menyadari kesalahan masing-masing dan mau saling menerima. Si buta
membopong si lumpuh. Dengan petunjuk si lumpuh, si buta bergegas berjalan naik
ke bukit. Setiap manusia punya kelebihan tapi juga kekurangan. Jika belajar
untuk saling menerima, sesama manusia akan mudah membangun sinergi dalam tim
kerja.
4.Membiasakan
diri bekerja secara tim.
Tidak
banyak yang memiliki bakat alamiah sebagai pemimpin. Namun sebagian besar pemimpin
sulit mendelegasikan atau bekerja sama dengan orang lain. Ego yang kuat dan
sulit mempercayai merupakan halangan terbesar dalam tim kerja. Namun hal ini
dapat dikelola dan dilatih agar kita tidak terjebak dalam kegagalan the lone
ranger. Pemimpin tidak dilahirkan, melainkan dibentuk. Sama halnya dengan tim
kerja yang harus dibangun dengan melewati berbagai proses pembentukan. Diawali
dengan tahap pengenalan pribadi dan sesama anggota, lalu ada tahap konflik dan
perbedaan pendapat. Kemudian terjadi proses saling memahami dan penyesuaian
pribadi yang dilanjutkan dengan kemampuan untuk saling mengisi dan sinergi.
Ketika seorang merasa lemah, maka anggota tim yang lain akan dapat menolong.
Itulah keunggulan sebuah sinergi tim kerja.
D.
IMPLIKASI MANAJERIAL
Kesimpulannya Kelompok atau team
merupakan sekumpulan individu yang cukup kecil dimana untuk berkomunikasi lebih
mudah. Para anggota saling berhubungan satu sama lain dengan beberapa tujuan
yang sama dan memiliki semacam organisasi atau struktur diantara mereka.
Kelompok mengembangkan norma-norma, atau peraturan yang mengidentifikasi
tentang apa yang dianggap sebagai perilaku yang diinginkan bagi semua anggota
tersebut.
Tim
kerja yang solid tidak hanya mampu melewati masa-masa yang sulit, tetapi juga
bersama-sama menikmati kegembiraan dan sukacita atas suatu keberhasilan. Untuk
meningkatkan efektifitas teamwork dalam sebuah perusahaan memerlukan teamwork
yang baik antara bagian dan divisi dalam perusahaannya tersebut,agar perusahaan
dapatberkembang dan bergerak maju dengan lebih cepat.
http://nikotrileksono.tumblr.com/post/47000431365/bekerjasama-dalam-team-kelompok
http://ruslanberbagi2.blogspot.com/2013/05/bekerja-sama-dalam-teamkelompok.html
http://myblogsoniaregina.blogspot.com/2013/04/bekerja-sama-dalam-team-kelompok.html